Jumat, 08 Januari 2010

Atlantis = Iindonesia

Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias.

Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".

Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.

Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak mempercayainya dan terkadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga mempengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju (dan hilang).

Singkat cerita : Indonesia adalah Negara yang kaya raya SDA dan logis empiris pemilik karya pemikir bangsa.

Indonesia asal-muasal induk peradaban dunia, pelahir dan pencetus berbagai pembentukan negara dunia. Khatulistiwa yang menggores keseimbangan bentuk bulat bumi,, equator yang menunjukkan letak tengah bumi yang mana disinilah Indonesia hadir dengan keseimbangan yang pas antara panjang jam siang dan malam.

Prof. Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis ( negeri tropis berlimpah mineral dan kekayaan hayati) selama melakukan penelitian 30 tahun telah menguakkan bahwa Indonesia adalah pelahir peradaban dunia. Beliau adalah yang telah memulihkan nama Indonesia sebagai tempat bersejarah bagi itu semua. Sayangnya, Beliau telah wafat sebelum keinginan luhurnya mengunjungi Indonesia tercapai.

Ketika zaman es pleistosen 11.600 tahun lalu SM benua hindia tenggelam oleh sapuan derasnya tsunami yang sejuta kali kekuatannya dari tsunami yang letusan di dunia modern. Itu akibat letusan G.Krakatau Purba (Atlas) dan g.Toba. Pulau-pulau Indonesia tersisa saat ini yang bermuncul ke permukaan adalah jelas puncak-puncak tertinggi tertinggal masa lalu. Oleh karenanya pelahiran manusia di Indonesia memunculkan pelarian kehidupan dari bencana dahsyat saat itu hingga mengungsi ke daratan lainnya (amerika, afrika,eropa, dll). Dapat disimpulkan Indonesia nenek moyang semua peradaban.
Selayaknya induk mestinya ini menjadi perhatian dunia dan bentuk penghormatan serta penghargaan terhadap kehidupan Indonesia yang jelas-jelas pada saat itu manusia memulai melakukan berbagai bentuk aktivitas kehidupannya di sini.

Cerita ini pun (silahkan baca buku Atlantis) seharusnya menjadi cambuk untuk para penghuni yang masih diberikan kesempatan berdiam diri di tanah air ini terutama mereka yang jelas dilahirkan disini untuk mampu mengalokasikan segala perwujudan bentuk harta kekayaan hayati dan non hayati untuk kemaslahatan bukan untuk keserakahan.

Permainan iblis yang menjembatani dunia kebijaksanaan menjadi keserakahan menjadi boomerang titik balik dari ketidakseimbangan dan ketidakadilan kehidupan manusia.

Peran serta pengukuhan solidaritas sesama umat manusia untuk sama-sama berucap "thanks God" dan menjalani hidup besimbiosis mutualisme dengan kaidah yang diterima semua pihak menjadi ancaman iblis untuk tidak bisa menjerumuskan manusia ke alam yang murka.

Keserakahan manusia dalam bentuk materi, cita dan rasa menjadi gerbang pula untuk mereka berdiam di alam yang nista.

Alam nista sekarang yang jelas terlihat telah menjadi bukti dari penyesuaian amal manusia sendiri ketika ketidaktenangan yang menghantui adalah sebuah pemaparan nyata adanya
penjajahan di dalam diri manusia.


Cerita simpang siur dari pemikiran penulis diatas menjadi pengantar globalisasi, kapitalisme dan neoliberalisme yang sedang menyerang kehidupan umat manusia dunia saat ini.


Saran :
Optimalkan pemikiran untuk terus mencari apa yang dibutuhkan.
Ayo bergabung dan bertindak real.... untuk INDONESIA.........

silahkan jangan letih berhenti memperjuangkan hak-hak bangsa......
dengan bercerita nyata tentang segala bentuk kritis di INDONESIA...
dalam forum diskusi group ini.


salam cinta UNTUK NEGERIKU

About Me

Foto Saya
Tarian Jemari
Jakarta Timur, Jakarta Timur, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Title

comment


ShoutMix chat widget